One Thing can be anything……..

Amazing !, satu kata yang pertama kali terlontar saat ku menjalani profesi ini, Guru.



Spesific word…. Guru PlayGroup


Ku masuki jenjang kuliah Psikologi dengan satu harapan,…menjadi Psikolog Klinis. Dua semester kujalani perkuliahan ini, sampai di sebuah titik, aku mulai berselingkuh dengan psikologi Industri Organisasi, sebuah penjurusan mata kuliah yang ( katanya ? ) paling banyak duitnya … Hummmm……!. Bagai dua cowok yang menyihirku dengan charm-nya sendiri-sendiri, baik ilmu Klinis maupun ilmu Industri Organisasi terus ku gali, tanpa mengindahkan mata kuliah yang lain. Tokoh-tokohnya, Teorinya, dan juga penyelesaian kasusnya… “ Gue banget dah pokoknya! “. Sampai di akhir masa kuliah, aku harus memilih diantara 2 penjurusan tersebut. “ Skripsi harus dibuat dengan metode yang menarik dan cepat! ” fikirku…. dan karena merasa sebagai orang kebanyakan ( atau malah oportunis yah ?), aku memilih skripsi di bidang industri dan organisasi, selain mudah, banyak contohnya, dan tidak harus keluar masuk rumah sakit jiwa untuk memeriksa kondisi psikologis pasien seperti yang dilakukan oleh teman-temanku yang memilih skripsi bidang klinis.



Wallah!!!! ( di baca dengan aksen Italy yak!), akhirnya ku lulus dengan IPK lumayan bagus dan kebingungan di akhir pergantian tali topi wisuda S1-ku,… “mau kemana gue setelah ini ?” Kebingungan itu berlanjut, saat aku harus menghadapi kehidupan sebenarnya setelah lulus dari nyamannya bangku sekolah dan pertolongan orangtua. Mulai berfikir tentang hidup, makan, dan akan jadi apa nantinya diriku?. Human Resource Development, Profesi yang banyak di tawarkan untuk Fresh gruated sepertiku, seperti roti tawar yang menghilangkan selera makanku. Dan Psikologi Industri Organisasi kehilangan charm-nya saat itu, dia tidak bisa lagi menyihir motivasiku seperti saat kuliah dulu, sama seperti Kesan menariknya Psikologi klinis yang meluntur seiring jalannya waktu.

Aku terhenyak,…. Dan menyadari bahwa aku telah kehilangan essensi dari apa yang kupelajari selama ini. Selama menjadi mahasiswa di fakultas Psikologi terkenal di kota ini. Dalam kilatan kecil di tatapan kosongku, aku melihat sebuah pengumuman kecil diujung papan pengumuman fakultas…..


‘ mencari guru TK lulusan S1 psikologi…… ‘

Dengan Penuh harap seperti saat pertama kali ku menginjak kota ini, ku ajukan lamaran berlapis map coklat bertali merah… ( so ordinary I think ! ). Dan fikiran utamaku saat itu adalah Nothing to lose !, diterima ya syukur… nggak diterima kebangetan ( Loh !). Dan untuk pertama kalinya kujalani tahap recruitment, seperti yang selama ini ku pelajari dalam teori di mata kuliah Psikologi Industri Organisasi, bedanya sekarang aku adalah obyek, bukan lagi subyek seperti dulu… nasib nasib!

Tanpa diduga, aku diterima menjadi guru sebuah Preschool.. padahal banyak juga yang mendaftar di Preschool itu. And I said to my self “ Dear God, is this Your way to show me that I’m able to be a teacher ? “


Anyway,….. ku mulai menjalani profesi ini, Mengembara dari Preschool, TPA And finally an Islamic Kindergarten dan “ Klik”! aku mulai menyadari bahwa “ This is me ! “ “ Gue banget ! ( essensial tentunya ) “.Menjadi Guru tidak membosankan seperti yang selama ini di cap oleh teman-temanku. Menjadi seorang guru ternyata membuka pintu pengalaman menuju profesi-profesi lain. Seorang guru adalah Pilot, Dokter, Psikolog, Konsultan rumah tangga, Manajer HRD, Arsitek, astronot, bahkan sutradara, disesuaikan dengan tema pembelajarannya tentunya. Sebut aja saat anak-anak belajar dengan tema ‘ gejala alam ’, maka aku menyetting kelas menjadi sebuah planet yang ‘dihinggapi’ oleh roket, peran sebagai arsitek muncul di saat menyetting kelas ini. Saat situasi lain dengan kegiatan morning meeting, Aku mengajak anak muridku untuk berperan menjadi pilot dengan segala situasinya di angkasa, menghadapi badai, hujan, awan dan hal-hal imajinatif lainnya. Sungguh !! Sangat menyenangkan !!. Tak kalah menyenangkan saat anak-anak akan kenaikan tingkat, maka aku menjadi sutradara pertunjukan acara tutup tahun dengan tema sesuai keinginanku. Berbagai macam pengalaman sutradara kulalui seperti membuat anak bergerak sesuai dialog, Rekam dialog ke studio, mencari backsound yang sesuai dengan dialog anak. bahkan searching costume for the show, baby !!, so Lovely !!

Asyiknya lagi menjadi guru Playgroup, aku tidak sekedar membimbing murid-muridku di kelas, tapi juga menjadi konsultan perkembangan bagi orang tua mereka. Bahkan menjadi konsultan rumah tangga bila hal tersebut diperlukan untuk penyelesaian kasus anak. Segala cerita tentang rumah tangga orang tua tersebut, menginspirasiku untuk selalu memberikan yang terbaik bagi keluargaku dan lingkungan sekitarku, And I Finnally said to my self “ Thank you Dear God, you truly give me the best way to improve my self , because One thing can be anything”.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

MONOKROM said...
This comment has been removed by the author.
MONOKROM said...

Mau dibawa kemana ijazah ini?? (Ngopi lagunya Armada "MAU DIBAWA KEMANA"), cuma syairnya diganti, he...he... Pengembaraan telah mengantarkan ibu untuk melabuhkan pilihan di Lembaga Pendidikan Pra Sekolah yang sekarang ini, SELAMAT. Perjuangan '45 banget, he..he,,hehe..,

Rumah Husna said...

Sukaaaaaa ^_^

Post a Comment

 
Blog Design by Ammupappa